Gunadarma link

Tugas

Kamis, 18 Juni 2015

Tugas Softskill B.Inggris (Experience about English Softskill)

Experience about English Softskill 



Methods in learning there is an assortment example by teachers / lecturers and explain in front of his students attention, unisex v-class method where a teacher doesn’t have to come face to face with her students because of this learning method uses sophisticated technology such as computers, access to the Internet network. The students look for only a teaching website and work on the task that her gave. Quite effectively with their technological sophistication and save time too isn’t it ?.

 
In the world of college courses are divided into several categories: general courses and soft skill. General courses certainly we know that subjects who when at the end of the lesson will be held exams. But there were also soft skill courses are courses that no exams for this course only emphasize or focus on the soft skills of the students. The method is quite unique learning as I get in the second half of this is a soft skill courses English language.


In terms of learning are not too different, all the material that is taught is almost the same. But what sets it apart is the means or technical. The teacher does not always meet with his students in the classroom. However, only assigned to students in order to do what she was assigned and all the tasks that must be uploaded in blog each student. Teachers only stay to check whether or not the students work through the gadget wherever she is.

This learning method is very soft skills students hone part because indirectly we are required to be able to use all forms of technological sophistication, can express his own opinion, and of course to gain more knowledge of it all. Lessons like these are considered effective by the students because it saves on everything. In addition it is part of the soft skills can be honed his students not only harskillnya. Because in the world of work and within the Community Sector sofksill is important that capital must be held in order to compete in the world that has this advanced. If you can not keep up with the times, so what ??

 




Jumat, 05 Juni 2015

Tugas Softskill B.Inggris (Penulisan : Suara Hati dan Keputusan)

Suara Hati

            Arti dari suara hati adalah hati nurani yang terdapat dalam diri setiap orang yang akan menentukan moral atau akhlaknya. Sumber dari keterbatasan adalah akal, hati, dan kehendak. Hati menyangkut fuad, qolbu, dan dhomir. Manusia saat berkomunikasi dengan Allah tidak lain dan tidak bukan yaitu menggukan hatinya ketika sedang sholat, saat berdoa, dan sedang berdzikir harus menggunakan hati nuraninya agar dapat terkabul semua doa-doanya. Sebenarnya suara hati itu terkadang akan muncul atau timbul dengan sendirinya karena suatu rasa penyasalan. Misalkan ketika dalam bertindak atau mentukan suatu pilihan, harus menggunakan hati nurani kita agar apa menjadi suatu pilihan yang terbaik dan agar tidak terjadi suatu penyesalan dikemudian hari. Terkadang memang sulit kata hati itu muncul karena kita terkadang lebih sering menggunakan akal pikiran kita dalam melakukan segala sesuatu dan pada akhirnya menyebabkan suatu penyesalan. Barulah saat penyesalan datang kita akan sadar. Sadar dalam artian suatu kedaaran moral ketika berhadapan situasi real atau konkrit dan semua itu berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawab kita.
           
Hati menyangkut batin. Terdapat struktur batin yaitu ego, super ego, dan id. Ego sifatnya kognitif, super ego lebih tinggi tingkatannya dari ego itu sendiri yang akan menyebabkan suatu prilaku taubat(perasaan bersalah), dan id berkaitan dengan hawa nafsu kita. Suatu rasa bersalah atau menyesal sebenarkan baik bagi setiap individu agar dapat bercermin apa yang salah dalam hidupnya agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Tetapi, terkadang suatu rasa penyesalan satau rasa malu akan segala perbuatan menyebakan seseorang berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Mungkin dikarenakan kurangnya iman yang ia miliki dan tekanan mental yang menyebabkan seseorang berpikir seperti itu. Oleh sebab itu, tingkatkanlah keiman kita agar dapat membentengi dari berbagai macam keburukan yang ada di dunia ini.
           
Suara hati merupakan kunci dari seorang individu dalam menentukan segala pilihan hidupnya. Dengan suara hati biasanya yang akan menuntun seseorang itu kepada jalan yang lurus. Contoh surat dalam al-quran yang berkaitan adalah surat al-baqarah ayat 2 yang intinya adalah kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,(QS.2:2)

Keputusan

            Keputusan itu sendiri berkaitan dengan membuat seseorang itu menjadi bijak, menjadi dewasa, dan mandiri. Dengan adanya suatu masalah diperlukan suatu penyelesaian dalam bentuk keputusan yang benar-benar tepat karena orang yang bijaksana akan menentukan suatu keputusan berdasarkan hati nuraninya sendiri. Ketika seseorang memilih keputusan dengan sebaik-baiknya menggunakan suara hati dan dengan memikirkan segala resiko yang akan terjadi berarti orang tersebut dapat dikatakan bijak. Tergantung pada sikap ia dalam memecahkan suatu permasalahan. Sama seperti didalam hati nurani terdapat struktur yaitu ego, super ego, dan id(hawa nafsu). Kita dikatakan dewasa ketika mampu menghadapi suatu permasalahan dengan sikap yang tenang, mengikuti apa kata hati, dan bijaksana. Dalam kedewasaan sendiri terdapat suatu sikap kemandirian. Dengan terbiasa mengahadapi suatu permasalahan yang muncul sama akan membuat kita terbiasa dan akan lebih efektif tanpa harus berpikir dua kali untuk menyelesaikannya. Pada akhirnya menjadikan sikap kemandirian pada diri seseorang. Selain itu dalam menentukan suatu keputusan pun diperlukan suatu wawasan agar apa yang diambil benar-benar pilihan yang terbaik. Wawasan terhadap berbagai ilmu atau sesuatu yang berguna bagi kehidupan. Dengan sikap tersebut akan membuat seseorang menjadi terintegritas. Dalam penyelesaian permasalahan hidup atau dalam situasi yang kongkrit dibutuhkan sikap yang benar-benar baik demi keputusan yang akan ia ambil. Semoga dengan adanya hati nurani akan mempermudah sesorang dalam mengambil suatu keputusan baik itu menyangkut urusan duniawi maupun akhirat.


Tugas Softskill B.Inggris (Penulisan)

Islam, Makna dan Tujuan Hidup

            Dalam kehidupan manusia pasti mempunyai tujuan hidup masing-masing. Ada yang ingin menjadi dokter, polisi, presiden, gubernur dll. Tetapi itu hanyalah tujuan hidup yang semata-mata akan anda rasakan didunia saja. Itu hanya akan menjadikan “siapa anda ?” didunia ini. Terdapat dua proses perjalanan seseorang yaitu : 1. Kelahiran, yang bersifat duniawi. Dalam proses ini kita akan mengalami perubahan dalam kehidupan mulai dari dalam rahim sang ibu, setelah itu menjadi balita, kemudian anak-anak, masuk ke-TK, sd, smp, sma, kuliah, kerja (dalam proses ini kita harus bersungguh-sungguh bagaimana kita bertindak agar tercapai tujuan atau cita-cita kita di dunia tetapi ingat gelar atau jabatan tinggi anda hanya akan menjadikan “siapa anda?”. Akan ada saatnya masa tua bagi kita dan yang terakhir itu adalah kematian. Islam mengajarkan setiap yang bernyawa pasti semuanya akan menemui kematian. Seperti yang sering kita ucapkan “inalillahi wainaillahi’rojiun”, maknanya adalah adalah setiap yang bernyawa berasal dari-Nya maka suatu saat pasti akan kembali kepada tuhannya yaitu Allah S.W.T. Tak semua kematian datang pada orang tua/ orang yang sakit saja. Kematian bisa datang kapan dan dimana saja, karena syarat mati tak harus tua/sakit. Banyak pula yang menimpa remaja-remaja bahkan anak kecil sampai balitapun tak bisa terhindar dari ajal.
           
Setiap manusia harus sudah siap kapan dan dimanapun dalam menghadapi kematian. Tetapi banyak orang yang takut akan kematian. Apa yang menyebabkan mereka takut?. Ini adalah suatu permasalahan yang menyangkut “bagaimana kita bertindak?”. Jika dalam kehidupan kita sesuai dengan aturan-aturan agama, mungkin tidak aka nada ketakutan akan kematian. Fakta hidup dikategorikan menjadi 3, yaitu: 1. Hidup sebagai beban, 2. Hidup sebagai pemderitaan, 3. Hidup sebagi ujian. Fakta hidup sebagi beban atau banyak dirasakan oleh banyak orang. Karena segala sesuatu pasti ada masalahnya semua tergantung pada kita yang menyikapinya. Sama halnya dengan fakta bahwa hidup adalah sebuah penderitaan, dikarenakan masalah/ cobaan yang datang bertubi-tubi, beban pikiran akan pekerjaan, masalah ekonomi juga terkadang membuat seseorang berpikir bahwa hidup adalah sebuah beban atau penderitaan. Tetapi fakta hidup yang menyatakan bahwa hidup adalah sebuah ujian adalah benar adanya. Karena untuk mengetahui derajat hambanya pasti Tuhan akan mengujinya dengan berbagai masalah, yang tentunya tak akan melebihi batas kemampuan hambanya. Setiap manusia pasti tak luput dari ujian yang diberikan olehnya. Intinya beban/penderitaan/ujian itu tergantung kepada kita yang merasakannya. Jika yakin bahwa hidup itu adalah ujian maka tidak aka nada merasakan hidup itu sebagai beban/penderitaan. Seseorang akan senantiasa bahagia dalam menjalani kehidupannya bagaimanapun juga.
           
Dalam menanggapi kehidupannya orang dibedakan menjadi: 1. orang yang optimis, yaitu seseorang yang menganggap atau mempunyai pikirian bahwa hidup itu bernilai meskipun banyaknya ujian yang menerpa. Perilaku optimis jika tidak sesuai dengan aturan agama akan membangun sifat yang optimis tetapi tidak mempercayai akan adanya kematian/ kehidupan setelah mati. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk memenuhi tujuannya meskipun menggunakan cara buruk sekalipun. Cara agar tetap optimis adalah dengan terus menerus memproses hidup menjadi bermakna. Sebagai contoh orang yang membangun sifat optimis dengan tidak disertai aturan agama adalah Firaun, Hitler, Musollinin. Sedangkan orang yang membangun sifat optimis dengan berdasarkan agama adalah nabi, pastur, kepala suku dll. 2. Orang yang pesimis, atau menganggap bahwa hidup itu sebagai penderitaan dan tidak bermakna sama sekalin. Orang yang termasuk kedalam kategori pesimis ini akan menganggap bahwa kematian itu lebih berharga/lebih baik.
           
Hal yang paling penting dari makna hidup adalah kepuasan batin. Dengan cara ikhlas, sabar, tawakal dan jujur akan mengubah pemikiran penderitaan menjadi sebuah kebahagiaan. Dengan segala hal yang telah kita persiapkan akan menjadikan kita siap ketika ingin dipanggil oleh yang maha kuasa. Syarat terpenting adalah bagaimana tindakan atau perbuatan kita saat didunia apakah bermanfaat atau tidak bagi orang lain. Dalam memulai sesuatu kita perlu niat(nawaitu), setelah segala macam perbuatan maka yang tak kalah penting adalah doa. Bagaimanapun juga kita harus meminta hanya kepada-Nya dan pasrah akan yang ia berikan. Terkadang manusia sering dilanda perasaan galau. Galau sendiri ada yang berasal dari dalam diri sendiri dan ada yang berasal dari luar. Penyebabnya adalah amal ibadahnya dan traumatik. Ketika kita jauh dari-Nya akan menyebabkan kegalauan.
           
Kunci dari tujuan hidup menjadi bermakna adalah seseorang harus membangun kesadaran bahwa hidup itu semata-mata ujian bukan penderitaan. Agar senantiasa bahagia dalam mengahadapi berbagai cobaan hidup dan menjadikan hidup lebih bermakna dengan amalan solehah, niat, ikhlas, sabar, tawakal dan jujur adalah kunci utamanya.


Tugas Softskill B.Inggris (Penulisan : Human)

HUMAN

            Dalam kehidupan yang terpenting dari seorang manusia adalah perilaku atas segala sesuatu yang mereka kerjakan didunia. Manusia adalah makhluk yang bermoral, berbeda dengan makhluk lainnya yang Tuhan ciptakan. Proses dalam hidup manusia terbagi menjadi dua tahap nas dan basar. Dalam kategori basar menyangkut penciptaan manusia yang berasal dari tanah dan hasil dari reproduksi. Manusia pertama yang Tuhan ciptakan adalah Nabi Adam A.S. Allah menciptakan manusia untuk menjaga bumi atau sebagai kholifah dimuka bumi bukan malah merusaknya. Tuhan memberikan dua unsur yang ada dalam diri manusia yaitu roh/jiwa (yang menyangkut akal, hati, juga kehendak) dan jasmani. Unsur roh/ jiwa dalam manusia menyebabkan manusia memiliki nafsu insani. Hal ini dapat membuat manusia dapar mengubah dirinya ketika melakukan suatu hal uyang buruk. Dengan akal, hati, dan kehendakpun manusia dapat merubah dirinya sendiri menjadi yang lebih baik karena Allah menyukai orang yang ingin bertaubat dengan cara taubatan nasuha. Berbeda dengan unsur jasmani yang dimiliki oleh manusia, dimana unsur ini memiliki keterbatasan contohnya dalam hal bergerak. Tetapi keterbatasan tidak membuat manusia menyerah melainkan mencoba untuk melampaui keterbatasan itu dengan cara berpikir contohnya ketika manusia tidak bisa terbang seperti burung maka manusia menciptakan pesawat yang dapat terbang layaknya burung dan dapat mengantarkan kepenjuru dunia manapun.
            Manusia memiliki kewajiban dan tanggung jawab atas segala yang mereka kerjakan. Perintah akan kewajiban tergantung pada manusia itu sendiri yang menanggapinya. Apakah kewajiban itu dianggap sebuah beban hidup atau suatu ujian hidup yang mereka lakukan dengan ikhlas, sabar, dan penuh dengan kebahagiaan. Ingatlah bahwa sesungguhnya Tuhan tidak pernah memerintahkan sesuatu jika tidak ada kebaikannya bagi kita. Hakekatnya manusia itu memiliki kebebasan yaitu mereka memiliki kehendak yang dapat mereka gunakan untuk merubah dirinya ketika mereka terjerumus kejurang kegelapan. Kebebasanpun membentuk sebuah pilihan yang tentunya berkaitan pada kemampuan manusia dalam menentukan diri. Suatu kebebasan yang dimiliki manusia dalam hal jiwa/rohani adalah dapat menggunakan akal pikirannya bagaimanapun situasinya. Dengan akal manusia menentukan hidup(rencana/tujuan).
            Kebebasan rohani khususnya akal manusia adalah komponen terpenting atau suatu pusat bagi manusia itu sendiri. Banyangkan saja hewan itu tidak memiliki kebebasan tetapi mereka memiliki insting yang mereka gunakan untuk mempertahankan hidupnya. Berbeda denagan kebebasan rohani yang manusia miliki, yang tentunya juga digunakan untuk menentukan harga diri dan martabat manusia. Manusia juga dalam menentukan suatu pilihan itu bergantung pada unsur rohaninya. Sebuah ayat Al-quran yang kaitan dengan kebebasan manusia dalam hal merubah dirinya . “Allah tidak akan merubah suatu kaum, tergantung pada kaum itu sendiri” jelas maksud dari pernyataan itu adalah Tuhan telah memberikan kebebasan. Menggukan akal pikiran manusia dapat berpikir dan diaktakan berilmu. Dengan ilmu manusia dapat beriman, dapat membedakan antar individu satu dengan yang lain, dapat menetukan sebuah rencana dan tujuan hidupnya, dan pula mengidentifikasi kesalahan pada dirinya. Intinya manusia adalah makhluk yang diberikan kebebasan oleh Tuhan yang bersifat rohani dan jasmani tetapi semua itu tergantung pada manusianya yang menggunakan kebebasan itu untuk tujuan apa. Segala sesuatu jika dilakukan untuk kebaikan pasti akan berbuah baikpula.