Senin, 08 Mei 2017

Penulisan 2_Etika Bisnis

KEABSAHAN ATAU KEBENARAN DARI SUATU IKLAN

           Ketika menonton TV tidak asing kita mendengar kata iklan. Dalam penayangan sebuah televisi pasti tidak luput dari iklan. Berbagai iklan yang dipoles secara menarik untuk perhatian konsumen. Dengan tertariknya konsumen, maka timbulah keinginan untuk mencoba apa yang ada dalam iklan tersebut entah makanan, kosmetik, atau minuman. Setiap perusahaan saling berlomba untuk memasarkan dan mengiklankan produk yang mereka meiliki seunik dan semenarik mungkin.

            Salah satu contoh yang menggunakan iklan adalah produk minuman Sprite. Iklan Sprite tidak kalah menarik dari iklan-iklan lainnya. Produk dari PT. Coca-cola Company ini merupakan merek minuman ringan rasa lemon-lime bebas kafein dan tidak berwarna. Bila iklan-iklan yang lain menggunakan artis atau objek lain untuk menggambarkan pesan dari iklan, lain lagi dengan Sprite yang langsung mengungkapkan pesan atau inti dari iklan tersebut. Salah satu fungsi dari iklan yakni menginformasikan lebih mudah tersampaikan. Kata-kata yang digunakan terkesan lebih santai dan tidak baku.

            Iklan ini hanya terdiri dari visualisasi es batu, lemon, serta gelembung yang dipadukan dengan suara atau dubbing membuat iklan ini mempunyai keunggulan untuk menciptakan penasaran kepada konsumen. Isi dari dubbing dari iklan Sprite adalah sebagai berikut :

Hey Guys, ayo berpikir jernih !

Apa iya dengan mencampur es batu, rasa lemon, dan gelembung bisa seenak dan se-nyegerin segelas Sprite ?

Boleh aja dicoba, Tapi nyatanya susah !

Menurut kamu, info ini gak penting ?

Nyatanya kamu jadi nontonin iklan ini selama lebih dari 20 detik.

Dan sekarang kamu jadi haus, dan pengen minum Sprite.
“Sprite. Nyatanya. Nyegerin”

            Iklan berdurasi 30 detik inipun sukses membuat penasaran konsumen. Nada yang diucapkan oleh Dubber juga sesuai dengan apa yang diucapkan. Keunggulan lainnya, iklan ini terbilang cukup unik dan sederhana tetapi tidak melupakan prinsip dan fungsi dari iklan yang terpapar pada tinjauan teori diatas.

Jika kita melihat keabsahan atau kebenaran dari iklan ini terdapat beberapa penjelasan dibawah ini :

·      Dari segi komposisi : Air Berkabonasi, gula, pengatur keasaman asam sitrat, natrium sitrat, perisa lemon lime, pengawet natrium benzoat.
            Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sprite

            Sprite menjelaskan bahwa produknya tidak memakai kafein jika dilihat dari sumber diatas adalah benar. Kita kadang ketika minum sesuatu minuman sesekali bukan menyebabkan hilang rasa dahaga tetapi malah tambah haus. Pernah merasakan? Jika iya, mungkin itu efek dari kafein. Selain bisa mnyebabkan pusing, sakit perut, kafein juga malah bisa menyebabkan haus. Jadi dalam produknya sprite tidak menggunakan bahan kafein.

·      Masih dari komposisi : Terbuat dari perisa lemon lime, benar jika kita meminumnya akan terasa lemon dengan sensasi soda.

·      Melihat dari sisi slogan : Slogan sprite diatas terbukti sangat menarik perhatian konsumen. Salah satu kalimatnya adalah “Sprite, nyatanya nyegerin”. Sangat menjadi brand image dan menjadi salah satu faktor konsumen membeli minuman ini ketika sedang haus dan gerah.
     
Sayapun tidak memungkiri bahwa ketika sedang haus kadang saya memilih produk sprite, karena memang untuk beberapa hal dan sitausi minuman ini cocok diminum ketika sedang haus pada cuaca panas.

·      Tanpa Kalori : Dari info komposisi sprite memang menuliskan bahwa produknya tidak ada kalori yaitu pada produk Sprite Zero”

            Menurut saya sendiri, meskipun saya jarang minum sprite. Dengan adanya produk ini dengan strategi pemasaran iklan sangat mempengaruhi konsumen agar membeli produknya. Untuk efek samping senidri meskipun produk ini tidak menggunakan kafein tetapi untuk beberapa situasi dan kasus. Meminum minuman ini berlebihan juga akan menyebabkan perut kembung dengan adanya kandungan soda pada minuman tersebut.

Beberapa efek samping :

1.     Kegemukan
2.     Darah tinggi
3.     Melemahkan sistem kekebalan tubuh
4.     Kesehatan tulang,dll.


            Mengkonsumsi minum besoda memang memiliki efek samping maupun khasiat tersendiri, sebagai konsumen sudah seharusnya kita lebih berhati-hati dalam memilih produk. Boleh saja sesekali kita mengkonsumsi tetapi jangan berlebihan juga. Karena sesuatu yang baik jika digunakan berlebihan akan berdampak negative bagi tubuh kita.

Sumber Artikel :

Tugas 3_Etika Bisnis


·      CONTOH KOMUNIKASI SECARA FORMAL ( BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MENJADI CUSTUMER SERVICE SAAT KURSUS MINIBANK)

      Dalam berkomunikasi terbagi menjadi 2, yaitu : formal dan informal. Komunikasi secara formal biasanya terjadi pada saat dilingkungan kerja, organisasi, rapat osis, perkumpulan masjid, dll. Sedangkan komunikasi informal, terjadi ketika kita berbica pada teman, keluarga, masyarakat, dll. Terdapat perbedaan kata antara komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal dalam kata yang terkandung harus sesuai dengan EYD dan baku. Sedangkan informal kata yang digunakan adalah kata sehari-hari.

      Beberapa bulan terakhir saya ikut program kursus yang diadakan oleh kampus Gunadarma bekerja sama dengan Bank DKI, yaitu kursus Mini Bank. Seperti sebelumnya telah saya jelaskan bahwa komunikasi formal salah satunya akan terjadi pada lingkungan kerja seperti di Bank. Saya belajar bagaimana menjadi seorang pegawai Bank disana. Seperti CS, Teller, dan Nasabah. Tentu dalam lingkungan kerja, semua pegawai khususnya CS, dan Teller Banklah yang akan berhubungan langsung dengan konsumen. Maka dalam hal berkomunikasi harus secara formal tetapi tidak kaku. Kebetulah saya juga diajarkan beberapa cara berbica yang baik dan benar dalam beberapa percakapan.

      Saat bertemu dengan nasabah, semua pegawai diharuskan menggunakan bahasa yang baik dan benar, meskipun para nasabah tidak menggunakan bahasa yang formal kepada kita. Disini ada beberapa percakapan antara CS dengan nasabahnya, diantaranya sebagai berikut:

CS  : “Antrian berikutnya silahkan”

CS  :”Selamat pagi Ibu, silahkan duduk. Mohon maaf ibu sudah menunggu lama. Saya dengan Giffari Ramadhan sebagai CS, boleh saya tahu nama Ibu?”

Nasabah   :”Siang mas, saya dengan Karmila”

CS  :”Baik ibu Karmila, ada yang bisa saya bantu?”

Nasabah   :” Saya mau buka rekening tabungan mas, syaratnya apa aja ya?”

Cs  :”Baik ibu Karmila ingin membuka rekening tabungan ya, apakah ibu Karmila sebelumnya sudah memiliki rekening di Bank Dki?”

Nasabah   :”Belum mas”

Cs  :”Untuk rekeningnya dengan mata uang rupiah atau dollar?”

Nasabah   :”Rupiah aja”
(Setelah itu CS menjelaskan tentang produk tabungan, dan sang nasabah memilih produk tabungan mana yang dia pilih, lalu CS proses hingga transaksi selesai)           

      Berikut contoh percakapan diatas adalah contoh komunikasi formal antara costumer service di Bank dengan nasabahnya. Meskipun  sang nasabah memakai bahasa informal tetapi sudah standar Bank untuk menggunakan bahasa yang formal dan baku.

·      CONTOH KOMUNIKASI INFORMAL (BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI BERBELANJA DI PASAR SWALAYAN)

Dalam komunikasi informal bahasa yang digunakan tidak perlu baku dan sesuai EYD karena digunakan untuk bahasa sehari-hari berbica dengan orang tua, teman, pedagang, dll. Berikut adalah contoh percakapan dengan menggunakan bahasa informal:

Pedagang Sayur  :” Mau beli apa de?”

Saya          :”Saya mau beli sayuran pak, kangkung ada?”

Pedagang Sayur  :”Kangkung ada tuh didepan masi banyak pilih sendiri aja ya de.”

Saya          :”Oh oke deh, kalo jagung sama ubi ada gak pak?”

Pedagang Sayur  :”Jagung ada, kalo ubi lagi kosong nih”

Saya          :”Yaudah saya ambil jagung 3 ya, sama saya mau beli telur sekotak ama bumbu masak”

Pedagang Sayur  :”Iya saya ambil dulu telur sama bumbu masaknya. Udah itu aja?”

Saya          :” Udah itu aja berapa ya semuanya?”

Pedagang Sayur  :”Semuanya jadi Rp 55.000,- de”

Saya          :”Ini uangnya pak”

Pedagang Sayur:” Uangnya pas ya de makasih”

Saya          :”Iya pak sama-sama.

Contoh diatas adalah komunikasi secara informal antara penjual dengan pembeli, sedikit catatan bahwa meskipun komunikasi secara informal tidak menggunakan bahasa baku tetapi kata yang digunakan tidak boleh kasar, harus sopan dan baik.

Follow us on FB :P