KEABSAHAN
ATAU KEBENARAN DARI SUATU IKLAN
Ketika menonton TV tidak asing kita
mendengar kata iklan. Dalam penayangan sebuah televisi pasti tidak luput dari
iklan. Berbagai iklan yang dipoles secara menarik untuk perhatian konsumen.
Dengan tertariknya konsumen, maka timbulah keinginan untuk mencoba apa yang ada
dalam iklan tersebut entah makanan, kosmetik, atau minuman. Setiap perusahaan
saling berlomba untuk memasarkan dan mengiklankan produk yang mereka meiliki
seunik dan semenarik mungkin.
Salah satu contoh yang menggunakan
iklan adalah produk minuman Sprite. Iklan Sprite tidak kalah menarik dari
iklan-iklan lainnya. Produk dari PT. Coca-cola Company ini merupakan merek
minuman ringan rasa lemon-lime bebas kafein dan tidak berwarna. Bila iklan-iklan
yang lain menggunakan artis atau objek lain untuk menggambarkan pesan dari
iklan, lain lagi dengan Sprite yang langsung mengungkapkan pesan atau inti dari
iklan tersebut. Salah satu fungsi dari iklan yakni menginformasikan lebih mudah
tersampaikan. Kata-kata yang digunakan terkesan lebih santai dan tidak baku.
Iklan ini hanya terdiri dari
visualisasi es batu, lemon, serta gelembung yang dipadukan dengan suara atau
dubbing membuat iklan ini mempunyai keunggulan untuk menciptakan penasaran
kepada konsumen. Isi dari dubbing dari iklan Sprite adalah sebagai berikut :
Hey
Guys, ayo berpikir jernih !
Apa
iya dengan mencampur es batu, rasa lemon, dan gelembung bisa seenak dan se-nyegerin
segelas Sprite ?
Boleh
aja dicoba, Tapi nyatanya susah !
Menurut
kamu, info ini gak penting ?
Nyatanya
kamu jadi nontonin iklan ini selama lebih dari 20 detik.
Dan
sekarang kamu jadi haus, dan pengen minum Sprite.
“Sprite.
Nyatanya. Nyegerin”
Iklan berdurasi 30 detik inipun
sukses membuat penasaran konsumen. Nada yang diucapkan oleh Dubber juga sesuai
dengan apa yang diucapkan. Keunggulan lainnya, iklan ini terbilang cukup unik
dan sederhana tetapi tidak melupakan prinsip dan fungsi dari iklan yang
terpapar pada tinjauan teori diatas.
Jika
kita melihat keabsahan atau kebenaran dari iklan ini terdapat beberapa
penjelasan dibawah ini :
·
Dari segi komposisi : Air Berkabonasi, gula,
pengatur keasaman asam sitrat, natrium sitrat, perisa lemon lime, pengawet
natrium benzoat.
Sprite
menjelaskan bahwa produknya tidak memakai kafein jika dilihat dari sumber
diatas adalah benar. Kita kadang ketika minum sesuatu minuman sesekali bukan
menyebabkan hilang rasa dahaga tetapi malah tambah haus. Pernah merasakan? Jika
iya, mungkin itu efek dari kafein. Selain bisa mnyebabkan pusing, sakit perut,
kafein juga malah bisa menyebabkan haus. Jadi dalam produknya sprite tidak
menggunakan bahan kafein.
·
Masih dari komposisi : Terbuat dari perisa lemon
lime, benar jika kita meminumnya akan terasa lemon dengan sensasi soda.
·
Melihat dari sisi slogan : Slogan sprite diatas
terbukti sangat menarik perhatian konsumen. Salah satu kalimatnya adalah
“Sprite, nyatanya nyegerin”. Sangat menjadi brand image dan menjadi salah satu
faktor konsumen membeli minuman ini ketika sedang haus dan gerah.
Sayapun tidak
memungkiri bahwa ketika sedang haus kadang saya memilih produk sprite, karena
memang untuk beberapa hal dan sitausi minuman ini cocok diminum ketika sedang
haus pada cuaca panas.
·
Tanpa Kalori : Dari info komposisi sprite memang
menuliskan bahwa produknya tidak ada kalori yaitu pada produk Sprite Zero”
Menurut saya sendiri, meskipun saya
jarang minum sprite. Dengan adanya produk ini dengan strategi pemasaran iklan
sangat mempengaruhi konsumen agar membeli produknya. Untuk efek samping senidri
meskipun produk ini tidak menggunakan kafein tetapi untuk beberapa situasi dan
kasus. Meminum minuman ini berlebihan juga akan menyebabkan perut kembung dengan
adanya kandungan soda pada minuman tersebut.
Beberapa
efek samping :
1.
Kegemukan
2.
Darah tinggi
3.
Melemahkan sistem kekebalan tubuh
4.
Kesehatan tulang,dll.
Mengkonsumsi minum besoda memang
memiliki efek samping maupun khasiat tersendiri, sebagai konsumen sudah
seharusnya kita lebih berhati-hati dalam memilih produk. Boleh saja sesekali
kita mengkonsumsi tetapi jangan berlebihan juga. Karena sesuatu yang baik jika
digunakan berlebihan akan berdampak negative bagi tubuh kita.
Sumber
Artikel :