·
CONTOH KOMUNIKASI SECARA FORMAL ( BERDASARKAN
PENGALAMAN PRIBADI MENJADI CUSTUMER SERVICE SAAT KURSUS MINIBANK)
Dalam berkomunikasi
terbagi menjadi 2, yaitu : formal dan informal. Komunikasi secara formal
biasanya terjadi pada saat dilingkungan kerja, organisasi, rapat osis,
perkumpulan masjid, dll. Sedangkan komunikasi informal, terjadi ketika kita
berbica pada teman, keluarga, masyarakat, dll. Terdapat perbedaan kata antara
komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal dalam kata yang terkandung
harus sesuai dengan EYD dan baku. Sedangkan informal kata yang digunakan adalah
kata sehari-hari.
Beberapa bulan
terakhir saya ikut program kursus yang diadakan oleh kampus Gunadarma bekerja
sama dengan Bank DKI, yaitu kursus Mini Bank. Seperti sebelumnya telah saya
jelaskan bahwa komunikasi formal salah satunya akan terjadi pada lingkungan
kerja seperti di Bank. Saya belajar bagaimana menjadi seorang pegawai Bank
disana. Seperti CS, Teller, dan Nasabah. Tentu dalam lingkungan kerja, semua
pegawai khususnya CS, dan Teller Banklah yang akan berhubungan langsung dengan
konsumen. Maka dalam hal berkomunikasi harus secara formal tetapi tidak kaku.
Kebetulah saya juga diajarkan beberapa cara berbica yang baik dan benar dalam
beberapa percakapan.
Saat bertemu dengan
nasabah, semua pegawai diharuskan menggunakan bahasa yang baik dan benar,
meskipun para nasabah tidak menggunakan bahasa yang formal kepada kita. Disini
ada beberapa percakapan antara CS dengan nasabahnya, diantaranya sebagai
berikut:
CS : “Antrian berikutnya silahkan”
CS :”Selamat pagi Ibu, silahkan duduk. Mohon maaf ibu sudah menunggu
lama. Saya dengan Giffari Ramadhan sebagai CS, boleh saya tahu nama Ibu?”
Nasabah :”Siang mas, saya dengan Karmila”
CS :”Baik ibu Karmila, ada yang bisa saya bantu?”
Nasabah :” Saya mau buka rekening tabungan mas, syaratnya apa aja ya?”
Cs :”Baik ibu Karmila ingin membuka rekening tabungan ya, apakah ibu
Karmila sebelumnya sudah memiliki rekening di Bank Dki?”
Nasabah :”Belum mas”
Cs :”Untuk rekeningnya dengan mata uang rupiah atau dollar?”
Nasabah :”Rupiah aja”
(Setelah itu CS menjelaskan tentang produk tabungan, dan sang
nasabah memilih produk tabungan mana yang dia pilih, lalu CS proses hingga
transaksi selesai)
Berikut contoh
percakapan diatas adalah contoh komunikasi formal antara costumer service di
Bank dengan nasabahnya. Meskipun sang
nasabah memakai bahasa informal tetapi sudah standar Bank untuk menggunakan
bahasa yang formal dan baku.
·
CONTOH KOMUNIKASI INFORMAL (BERDASARKAN
PENGALAMAN PRIBADI BERBELANJA DI PASAR SWALAYAN)
Dalam komunikasi informal bahasa yang digunakan tidak perlu
baku dan sesuai EYD karena digunakan untuk bahasa sehari-hari berbica dengan
orang tua, teman, pedagang, dll. Berikut adalah contoh percakapan dengan
menggunakan bahasa informal:
Pedagang Sayur :” Mau beli apa de?”
Saya :”Saya mau beli sayuran pak, kangkung ada?”
Pedagang Sayur :”Kangkung ada tuh didepan masi banyak pilih
sendiri aja ya de.”
Saya :”Oh oke deh, kalo jagung sama ubi ada gak pak?”
Pedagang Sayur :”Jagung ada, kalo ubi lagi kosong nih”
Saya :”Yaudah saya ambil jagung 3 ya, sama saya mau beli telur
sekotak ama bumbu masak”
Pedagang Sayur :”Iya saya ambil dulu telur sama bumbu
masaknya. Udah itu aja?”
Saya :” Udah itu aja berapa ya semuanya?”
Pedagang Sayur :”Semuanya jadi Rp 55.000,- de”
Saya :”Ini uangnya pak”
Pedagang Sayur:” Uangnya pas ya
de makasih”
Saya :”Iya pak sama-sama.
Contoh diatas adalah komunikasi secara informal antara penjual
dengan pembeli, sedikit catatan bahwa meskipun komunikasi secara informal tidak
menggunakan bahasa baku tetapi kata yang digunakan tidak boleh kasar, harus
sopan dan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar